RAKYAT SUMBAR
Aneh, Database Korban Gempa Hilang
Padang Ekspres • Kamis, 13/09/2012 10:34 WIB • • 203 klik
Padang, Padek—Validasi data korban gempa di Padang dan Agam masih terkendala. Sebab, database
korban gempa di dua daerah tersebut tidak lengkap, bahkan hilang.
Akibatnya, fasilitator harus kembali melakukan validasi data pada
seluruh korban gempa sehingga memakan waktu lama.
Kepala Penanggung Jawab Operasional
Kegiatan (PJOK) Sumbar, Zulfiatno menyebutkan, untuk dana gempa tahap IV
ini, Sumbar mendapatkan bantuan Rp 300 miliar untuk empat
kabupaten/kota. Yaitu, Padangpariaman, Padang, Pasaman Barat dan
Agam. “Untuk Padangpariaman dan Pasbar, validasi data korban gempa sudah
100 persen. Sedangkan Padang, baru 50 persen dan Agam 75
persen,”ujarnya.
Untuk Pasbar dan Padangpariaman, kini
dalam tahap pencairan. Dana gempa tahap IV sudah ditransfer pusat ke
pejabat pembuat komitmen (PPK) di daerah. Diperkirakan pada minggu
depan, dana tersebut sudah masuk ke rekening pokmas. Dari Rp 167 miliar
yang akan disalurkan, sebanyak Rp 140 miliar sudah tersedia dan segera
disalurkan melalui PPK.
“Insya Allah minggu depan sudah
ditransfer ke rekening pokmas. Sisanya Rp 27 miliar akan diusulkan
kembali ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Masih adanya
masyarakat yang belum mendapatkan dana gempa di Padangpariaman, ini
dikarenakan pembentukan pokmasnya terlambat dibanding lokasi lain,”
jelasnya.
Dia menjelaskan, Padang dan Pasbar
terlambat menerima bantuan gempa karena masih menunggu kelengkapan data
pokmas. Sebagian data awal korban gempa tidak ada lagi di tingkat
kelurahan atau di kecamatan.
“Karena itu, fasilitator harus melakukan pendataan ulang terhadap seluruh rumah yang diinformasikan terkena gempa.
Biasanya 1 fasilitator hanya menangani 4 pokmas atau 80 unit rumah. Tapi karena tidak ada database, fasilitator harus melakukan pendataan satu per satu sehingga memakan waktu lama,” ulasnya.
Zulfiatno mengatakan, untuk dana gempa
tahap IV, korban gempa yang mendapatkan bantuan sebanyak 28.473 KK.
Dengan rincian, Padang 7.225 KK, Padangpariaman 11.147 KK, Agam
8.003 KK dan Pasbar 2.098 KK. Total bantuan sebesar Rp 400 miliar.
Sesuai juknis BNPB, daerah tidak boleh
menambah kuota data yang telah ada. Sebab, dana yang telah
dialokasikan telah disesuaikan dengan jumlah korban gempa penerima.
“Jika ada korban gempa yang masih
tercecer dalam pendataan tahap IV dan itu dapat dibuktikan
kebenarannya, maka tidak menutup kemungkinan PJOK akan kembali
mengirimkan data itu ke pusat untuk mendapatkan bantuan. Tapi jika dana
di BNPB sudah tak tersedia dan provinsi bisa menalangi dana itu, tak
mustahil juga nanti dibantu provinsi. Jadi hak korban gempa yang
tercecer tetap diakomodir,” ucapnya.
Pada pencairan dana gempa tahap I,
sedikitnya 7.000 KK telah mendapatkan bantuan. Tahap II sebanyak 144
ribu KK dan tahap III 23 ribu KK. Total dana yang telah disalurkan dari
tahap I sampai III sebanyak Rp 2,4 triliun. Rencana semula, alokasi dana
gempa hanya untuk Rp 182 ribu KK.
Kepala PJOK Padang Asnul Zainal Abidin membenarkan Padang belum tuntas melakukan validasi data korban gempa. Alasannya, database gempa tidak lengkap, bahkan ada lurah yang tidak menyerahkan database. “Baru 50 persen validasi data terhadap korban gempa yang bisa kami lakukan,” tuturnya. (ayu)
[ Red/Administrator ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar